Minggu, 10 April 2011

paper perekonomian indonesia

TUGAS PEREKONOMIAN INDONESIA

“ PEMERATAAN PEMBANGUNAN LISTRIK DAERAH TERTINGGAL “


Nama : Lia Prasetyowati

Kelas : 1 EB 19

NPM : 242100100


UNIVERSITAS GUNADARMA KAMPUS – J
TAHUN 2011






PEMBANGUNAN PEMERATAAN LISTRIK DAERAH TERTINGGAL

• LATAR BELAKANG

Proses pembangunan memerlukan suatu upaya yang terkoodisasi agar pemerataan tersebut dapat berjalan dengan efektif dan efisien . Karena sebuah pemerataan dirancang untuk jangka waktu yang panjang dan memiliki beberapa dampak bagi kelangsungan hidup masyarakat sekitarnya . dan dengan adanya pembangunan maka suatu Negara itu dapat dikatakan semakin maju . terutama jika pembangunan segala macam bentuk infrastruktur sudah terpenuhi di semua penjuru Negara itu , maka Negara tersebut dapat dikatakan sebagai Negara maju .
Pemerataan merupakan proses meratakan suatu pembangunan guna meningkatkan keadilan sosial sesuai dengan isi pancasila sila ke -5 .untuk melakukuan sebuah pemerataan di perlukan berbagai macam pertimbangan baik buruk bagi suatu Negara . karena masalah pemerataan di Indonesia belumlah sepenuhnya sempurna dan belumlah memadai untuk beberapa wilayah di daerah yang kurang terjangkau . salah satu contohnya pemerataan di bidang “ Pemerataan energi listrik untuk daerah tertinggal ( pedesaan ) “.
Energi listrik sangat di butuhkan oleh masyarakat dewasa ini . Seiring dengan perkembangan teknologi dalam bebragai bidang yang semakin pesat . Hal ini menuntut Perusahaan Listrik Nasional (PLN) untuk menyediakan energi listrik di seluruh penjuru wilayah nusantara . Namun disatu sisi pada faktanya beberapa wilayah pedesaan ( daerah tertinggal) di indonesia belum sepenuhnya mendapatkan aliran listrik .
Dalam usaha pemeratan listrik untuk daerah tertinggal dan untuk meningkatkan mutu kehidupan serta pertumbuhan ekonomi pedesaan , energi listrik memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan sehari – hari . Kurang ketersediaannya akan energi listrik di pedesaan sebagai salah satu bentuk energi siap pakai ,hal itu disebabkan tenaga listrik bersifat fleksibel . listrik dapat mendorong peningkatan sarana pendidikan dan keperluan rumah tangga .

Karena kebutuhan akan listrik yang terus meningkat , hal ini memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk membangun suatu pembangkit listrik . melalui kombinasi pengkajian kecenderungan di masa lalu dan pembuatan perkiraan ke masa yang akan datang , maka para perencana ( pemerintah & PLN) dapat memprediksi atau memperkirakan kebutuhan pembangkitan tenaga yang efisien melalui perencanaan yang tepat .

Pada Umumnya wilayah daerah terpencil yang berada di daerah pengunungan dapat memanfaatkan dan mengembangkan fasilitas alam yang sudah di sediakan . Karena wilayah pegunungan memiliki potensi besar untuk menghasilkan sumber energy listrik . Sebagai contoh masyarakat dapat menggunakan atau memanfaatkan sumber energy matahari untuk di jadikan pembakit listrik agar dapat membantu meringankan permasalahan tentang kurang ketersediaannya pasokan listrik .



• MASALAH

Kurang terjangkaunya wilayah pedesaan yang ada di Indonesia sehingga menyebabkan sulitnya mendapatkan pemerataan pembangunan listrik dan berdampak pada pola kehidupan masyarakatnya yang relatif terbatas untuk kehidupan sehari – harinya karena dibutuhkan waktu yang panjang untuk melakukan sebuah pemerataan distribusi listrik untuk wilayah-wilayah yang terpencil .



• LANDASAN TEORI


1. Menurut Myrdal (1953) bahwa dalam proses pembangunan terdapat faktor-faktor yang akan memperburuk perbedaan tingkat pembangunan antar wilayah dan antar Negara

2. Todaro (1985) mengutip dua pendapat dari dua orang tokoh yang berbeda latar belakangnya, namun apa yang mereka kemukakan mempunyai kemiripan yang mendasar, dan tampak bahwa kenyataannya banyak berlaku di beberapa bagian negara kita dewasa ini. Ke dua tokoh tersebut adalah Adam Smith, seorang ekonom dan Pope John Paul II seorang negarawan dari Brazil. Adam Smith mengemukakan bahwa tidak ada masyarakat yang dapat maju dan berbahagia di tengah-tengah sebagian besar penduduknya yang berada dalam keadaan miskin yang menyedihkan. Sedangkan Pope John Paul II menyatakan bahwa sebuah masyarakat yang tidak adil secara sosial dan tidak bermaksud untuk
memperbaikinya, masa depannya berada dalam keadaan bahaya.

3. (Mahbub Ul-Haq, 1971).
Pembangunan wilayah pedesaan dan pemberdayaan masyarakat pedesaan merupakan merupakan suatu konsep yang sejalan dengan pemikiran Mahbub tersebut, karena kantong-kantong kemiskinan pada umumnya berada di pedesaan.

4. (Tansil, 1984). Keberhasilan pembangunan pedesaan menghasilkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya menuju pada terciptanya keadilan bagi seluruh rakyat. Hal ini karena 80% penduduk Indonesia tinggal di wilayah pedesaan apabila kita berbicara tentang pembangunan pedesaan maka pada hakekatnya yang kita pikirkan adalah pembangunan masyarakat desa

5. (Ginting, 2000). Masyarakat ikut serta dalam menentukan arah dan tujuan pembangunan sesuai dengan kebutuhan mereka serta ikut dalam pelaksanaannya sesuai dengan potensi dan sumber daya yang ada pada mereka

6. Todaro (2010), ditulis setidaknya ada tiga tujuan inti pembangunan dalam perekonomian seperti berikut ini dijelaskan:
Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang kebutuhan hidup yang pokok
Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan pendapatan, melainkan juga penambahan penyediaan lapangan kerja, perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-nilai kultural dan kemanusiaan
Perluasan pilihan-pilihan ekonomi dan sosial bai setiap individu serta bangsa secara holistic
7. Teori-teori pembangunan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yang berkembang secara tesis dan antitesis yang perkembangannya mengikuti wacana teori dan aksi secara berulang-ulang. Pada tahap pertama muncul teori modernisasi yang berada dalam kerangka teori evolusi. Teori ini muncul di Amerika Serikat yang mengaplikasikannya dalam program Marshal Plan. Karena ada ketidakpuasan terhadap pola pembangunan ini, maka kemudian lahir teori ketergantungan (dependency theory) yang memiliki sisi pandang dari negara-negara dunia ketiga yang berada dalam posisi tergantung terhadap negara-negara maju. Terakhir, untuk cara pandang yang lebih sempurna, lahir teori sistem dunia (the world system theory), dimana dunia dipandang sebagai sebuah sistem yang sangat kuat yang mencakup seluruh negara di dunia, yaitu sistem kapitalisme.

• PEMBAHASAN MASALAH

Pertambahan laju penduduk yang makin hari mengalami peningkatan dan perubahan membuat pemerintah sulit untuk mencatat dan mengetahui bagian – bagian wilayah mana saja yang belum mendapatkan distribusi listrik . Sehingga pemerataan akan distribusi listrikpun belum sep[enuhnya sempurna . Banyak wilayah di Indonesia yang sulit untuk di jangkau sehingga menghambat proses pemerataan listrik salah . Listrik menjadi salah satu hal yang terpenting untuk proses kehidupan seseorang maupun masyarakat . Tanpa adanya listrik , aktivitas masyarakat pun tergangu , terbatas atau tidak maksimal .

Dengan memanfaatkan sumberdaya yang telah disediakan oleh alam sebagai pengganti tenaga listrik yang disediakan oleh pemerintah masyarakat sekitar dap[at menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS) di Indonesia , PLTS ini paling popular digunakan untuk wilayah pedesaan atau daerah terpencil . Sistem seperti ini dikenal dengan sebutan SHS ( Solar Home System ) . SHS ini pada umumnya berupa system bersekala kecil , dengan menggunakan modul suya 50-100 Wp ( Watt Peak) dan menghasilkan listrik harian sebesar 150 – 300 Wh . Karena skalanya yang tidak terlalu besar , System DC ( direct current ) lebih disukai untuk menghindari losses dan self consumption akibat digunakannya inverter .

Karena sistemnya yang kecil dan jika di pasang harus secara desentralisasi (satu rumah satu pembangkit sehingga tidak memerlukan jaringan distribusi ) SHS ideal digunakan untuk listrik di pedesaan dimana jarak rumah satu dengan lainnya berjauhan , dan keperluan listriknya relatif kecil . Meskipun secara pengertian SHS dapat saja berupa system yang besar ( sejauh masih digunakan untuk listrik rumah ) , namun kebanyakan orang cenderung tidak menggunakan istilah SHS untuk sytem yang menggunakan modul lebih besar dari 100 Wp (atau produksi energy harian >400Wp).

Walaupun kecil listrik yang dapat disediakan oleh SHS sangatlah berari bagi masyarakat pedesaan karena biasanya di daerah pedesaan itu sulit untuk di jangkau jaringan listrik . Bahan – bahan yang digunakan untuk memanfatkan PLTS ini sangatlah mudah yaitu hanya terdiri atas :

1 . ALAT PENGATUR
2. BATTERY
3. MODUL SURYA
4. Lampu – lampu atau alat-alat elektronik charge controller

Keunggulan – keunggulan yang terpenting yang di miliki oleh PLTS ( Pembangkit Listrik Tenaga Surya ) :
1. Tergolong kedalam sumber energy terbarukan dan ramah lingkungan.
2. Tidak memerlukan biaya maintenance dan biaya operasi.
3. Memiliki umur tek nis lebih dari 30 tahun.
PLTS ini dapat dikembangkan dan diterapkan di dalam pedesaan – pedesaan atau daerah tertinggal agar pemerataan akan sumber daya listrik dapat terpenuhi walaupun tidak dapat optimal seperti di perkotaan dan untuk membantu penerangan di malam hari serta membantu masyarakat sekitar melakukan aktivitasnya yang berhubungan atau membutuhkan energy listrik .



• PENUTUP

•Kesimpulan

Pemerintah dan PLN seharusnya dapat melalukan pemerataan listrik untuk daerah yang tertinggal , karena listrik juga merupakan kebutuhan hidup yang dapat digolongkan penting karena setiap orang atau masyarakat membutuhkan energi listrik untuk membantu pekerjaannya dalam kehidupan sehari – hari . dewasa ini kebutuhan akan sumber daya listrik sangatlah berpengaruh untuk kelangsungan hidup , tidak dapat dibayangkan jika suatu wilayah tidak mendapatkan aliran listrik . pastiilah aktivitas yang dilakukan masyarakat sekitar wilayah tersebut sangat terbatas sehingga mungkin masyarakatnya hanya bias melakukan aktivitas yang optimal di siang hari saja . Dengan memanfaatkan sumberdaya yang telah disedikaan oleh alam secara maksimal dan di dukung dengan kerjasama dari masyarakat sekitar agar pemerataan distribusi listrik dengan memanfaatkan sumberdaya alam dapat berjalan secara efektif dan efisien dalam kurun waktu yang lama .

• Saran

Sumberdaya yang disediakan di alam ini sangatlah banyak manfaatnya bahkan barang ekonomi bebes seperti sinar matahari jika dimanfaatkan semaksimal mungkin dapat menghasilkan manfaat terpenting untuk kelangsungan hidup seperti pemanfaatan tenaga matahari untuk di jadikan pembangkit listrik . disamping itu juga dengan pengelolaan yang baik dan benar dari proses pemanfaatan tersebut dapat di jadikan sebagai lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitarnya .

Dengan ini seharusnya pemerintah dan PLN mampu mengkoordinasikan dan mencari orang yang berbakat atau ahli di bidang pemanfaatan tenaga surya agar dapat mengelola dan memberi pembelajaran pada masyarakat daerah tertinggal tersebut . dan agar pemerataan pembangunan untuk daerah tertinggal dapat dengan cepat disetarakan dengan kota – kota besar walaupun tidak terlalu optimal .
Sehingga seluruh lapisan masyarakat pedesaan tidak terlalu terbatas untuk melakukan aktivitasnya dimalam hari .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar