Minggu, 04 Mei 2014

pelaporan keuangan dan perubahan harga


Pelaporan Keuangan Dan Perubahan Harga Nama : Lia Prasetowati NPM : 24210010 Kelas : 4EB20 PENGERTIAN PERUBAHAN HARGA Dua konsep yang mencakup pengertian perubahan harga : · Tingkat harga umum – timbul ketika harga semua barang dan jasa dalam perekonomian berubah. · Tingkat harga khusus – timbul ketika harga barang atau jasa tertentu berubah seiring naik turunnya permintaan dan penawaran. Laporan keuangan di masa perubahan harga berpotensi menyesatkan apabila ada pengukuran nilai aset yang tidak akurat, penyimpangan yang ditimbulkan diantaranya : a) Proyeksi keuangan berdasarkan data rangkaian waktu historis yang belum disesuaikan b) Anggaran yang menjadi dasar pengukuran c) Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inlasi yang tidak terkendali. JENIS-JENIS PENYESUAIAN INLASI 1. Model historical cost-constant purchasing power – daya beli tetap-biaya historis: jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum. 2. Model currett-cost – biaya-kini · aset dinilai dari biaya kininya daripada biaya historisnya · laba dideinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan 3. Biaya Kini disesuaikan dengan tingkat harga umum, merupakan gabungan dari Model historical cost-constant purchasing power dan Model currett-cost, menggunakan indeks harga umum maupun khusus Mengapa Laporan Keuangan Memiliki Potensi Untuk Menyesatkan Selama Periode Perubahan Harga? Selama periode inflasi, nilai aktiva yang tercatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. Penyesuaian Tingkat Harga Umum Mata uang konstan biaya historis atau equivalen daya beli umum merupakan jumlah mata uang yang disesuaikan terhadap perubahan tingkat harga umum (daya beli). Jumlah nominal merupakan jumlah mata uang yang belum disesuaikan sedemikian rupa. Sebagai contoh, selama periode kenaikan harga, aktiva berumur panjang yang dilaporkan didalam neraca sebesar biaya akuisisi awalnya dinyatakan dalam mata uang nominal. Apabila biaya historisnya tersebut dialokasikan terhadap laba periode kini (dalam bentuk beban depresiasi), pendapatan, yang mencerminkan daya beli kini, ditandingkan dengan biaya yang mencerminkan daya beli (yang lebih tinggi) dari periode terdahulu saat aktiva tersebut dibeli. Oleh sebab itu, jumlah nominal harus disesuaikan untuk perubahan dalam daya beli umum uang agar dapat ditandingkan secara tepat dengan transaksi kini. Inflasi : Kenaikan harga secara umum. Penyebab inflasi : 1) Kebijakan moneter 2) Kebijakan fiskal 3) Biaya pemilihan umum yang terlalu besar 4) Penyebaran inflasi international Deflasi : Penurunan harga secara umum. MENGAPA LAPORAN KEUANGAN DI MASA PERUBAHAN HARGA BERPOTENSI MENYESATKAN? Dari sudut pandang manajerial, pengukuran yang tidak akurat dapat menimbulkan penyimpangan sebagai berikut: 1) Proyeksi keuangan berdasarkan data rangkaian waktu historis yang belum disesuaikan, 2) Anggaran yang menjadi dasar pengukuran, dan 3) Data kinerja yang gagal menahan pengaruh inflasi yang tidak terkendali. Pendapatan yang dibesarkan dapat menimbulkan sebagai berikut: 1) Kenaikan pajak yang sebanding, 2) Permintaan deviden yang lebih banyak dari pemegang saham, 3) Tuntutan kenaikan gaji karyawan, dan 4) Kebijakan yang merugikan dari pemerintah tuan rumah (misalkan pajak yang dibebankan atas kelebihan laba) Alasan-alasan untuk mengakui pengaruh inflasi secara eksplisit, sebagai berikut: 1) Pengaruh perubahan harga bergantung secara parsial kepada transaksi dan kondisi perusahaan. 2) Penanganan masalah uang diakibatkan oleh perubahan harga bergantung kepada pemahaman yang akurat terhadap masalah tersebut. 3) Pernyataan manajer mengenai masalah yang diakibatkan oleh perubahan harga lebih dapat dipercaya jika perusahaan mengeluarkan informasi keuangan yang membahasa masalah tersebut. JENIS-JENIS PENYESUAIAN INFLASI Rangkaian statistik yang bertujuan mengukur perubahan harga umum maupun khusus biasanya tidak berjalan secara bersamaan. Tiap perubahan harga memiliki pengaruh yang berlainan terhadap pengukuran posisi keuangan dan kinerja operasional dari suatu perusahaan dan diterangkan menurut tujuan yang berlainan pula. PENYESUAIAN TINGKAT-HARGA UMUM Mata uang tetap (biaya historis) adalah jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum. 1) INDEKS HARGA Angka indeks harga digunakan dalam translasi jumlah uang yang dibayarkan di periode sebelumnya ke dalam setara daya beli di akhir periodenya (yaitu daya beli tetap-biaya historis). Rumus yang digunakan adalah: GPLC / GPLtd x Jumlah Nominaltd = PPEC dimana, GPL = indeks harga umum c = tahun berjalan td = tanggal transaksi PPE = setara daya beli umum PENYESUAIAN BIAYA-KINI Perbedaan model biaya kini dengan akuntansi konvensional, yaitu: 1) Aset dinilai pada biaya kininya ketimbang biaya historisnya. 2) Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan, yaitu jumlah sumber daya yang dapat didistribusikan perusahaan disuatu periode (tidak termasuk pertimbangan pajak) sambil tetap mempertahankan kapasitas produksi atau modal fisiknya. BIAYA KINI DISESUAIKAN DENGAN TINGKAT-HARGA UMUM Kebijakan akuntansi: 1) Dasar Penyajian 2) Komparabilitas 3) Persediaan 4) Aset Tetap 5) Penyusutan 6) Penyajian ulang ekuitas pemegang saham 7) Defisit atas penyajian ulang ekuitas pemegang saham 8) Laba atau rugi dari posisi moneter PENDEKATAN TERHADAP AKUNTANSI INFLASI DI BEBERAPA NEGARA 1) AMERIKA SERIKAT Perusahaan pelapor disarankan untuk mengungkapkan informasi berikut tiap lima tahun terakhir: Penjualan bersih dan pendapatan operasional lain Laba operasional berkelanjutan berdasarkan biaya-kini Daya beli laba atau rugi (moneter) atas pos-pos moneter bersih Peningkatan atau penurunan biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan yang lebih rendah Semua penyesuaian translasi gabungan mata uang asing, berdasarkan biaya-kini Aset bersih di akhir tahun berdasarkan biaya-kini Pendapatan per saham Dividen per saham dari saham biasa Harga pasar per saham dari saham biasa Harga pasar per saham dari saham biasa di akhir tahun Tingkat Indeks Harga Konsumen (CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasional berkelanjutan 2) INGGRIS Standar Inggris memberikan tiga pilihan dalam pelaporan: Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya historis. Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan dasar dengan dilengkapi akun-akun biaya kini. Menyajikan akun-akun biaya kini saja dengan dilengkapi akun-akun biaya historis seperlunya. 3) BRASIL Pelaporan akuntansi inflasi yang dianjurkan di Brazil, yaitu sesuai: Undang-Undang Perusahaan Brasil, dan Komisi Sekuritas dan Bursa Brasil INTERNATIONAL ACCOUNTING STANDARD BOARDS (IASB) IASB menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasional yang dinyatakan dalam mata uang lokal di lingkungan hiperinflasi tidak bermanfaat. Laba atau rugi daya beli terkait posisi kewajiban atau aset moneter bersih harus dimasukkan ke dalam laba bersih. Perusahaan pelaporan juga harus mengungkapkan: 1) Fakta bahwa penyajian ulang atas perubahan daya beli umum unit pengukur telah dilakukan. 2) Model penilaian aset yang digunakan dalam pelaporan utama (yaitu penilaian historis atau biaya kini) 3) Identitas dan tingkat indeks harga per tanggal neraca, berikut pergerakannya selama tahun pelaporan. 4) Laba-rugi moneter bersih tahun berjalan. HAL-HAL TERKAIT INFLASI · Laba dan Rugi Inflasi · Laba dan Rugi Modal · Inflasi Asing Infalsi telah menjadi fakta yang penting dan ttap di hampir semua Negara di dunia. Perubahan nilai mata uang moneter benar-benar diakui para akuntan dewasa ini, tetapi terdapat pertentangan mengenai cara teoritis dan praktis untuk menyesuaikannya. Di Amerika Serikat, FASB Statement No. 33 mengharuskan pengungkapan khusus oleh perusahaan-perusahaan besar tertentu, tetapi tidak merinci kaitan pengungkapan ini dengan laporan keuangan utama. Unit moneter yang tidak stabil adalah suatu kendala pengukuran dalam pendekatan induktif-deduktif terhadap teori akuntansi. Apabila pengukuran keuangan didasarkan pada harga-harga historis atau apabila perbandingan terdiri dari agregat harga selama tahun-tahun yang berbeda, maka hubungan yang dianggap biasa di dalam laporan keuangan telah berubah. Upaya mengatasi kendala ini telah melahirkan usul-usul untuk memodifikasi atau merumuskan kembali pengukuran akuntansi tradisional. Pada umumnya pendekatan ini lebih dapat diterima oleh profesi akuntansi ketimbang pendekatan radikal yang akan menetapkan struktur akuntansi baru guna menghindari perbandingan dan penjumlahan harga (agregationns of price) dari tahun-tahun yang berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar